Anti Copas

Sabtu, 09 Mei 2015

Wayang Kulit Bali (Kesenian Tradisional Bali)


Kilas Sejarah : Bahan Dasar : Kulit kerbau, dan Tanduk kerbau

Dari bentuknya merupakan bentuk tertua dari segala bentuk wayang yang ada di Indonesia. Wayang ini merupakan sumbangan dari Direktorat Kesenian, Menurut sejarahnya wayang kulit Bali berasal dari perkembangan wayang Batu berupa relief candi Penataran di Blitar. Contoh wayangnya seperti Bima, Arjuna, Puntadewa, Anoman, Subali, Sugriwa, dll.

Wayang kulit Bali ada beberapa macam, yaitu :
1. Wayang Kulit Purwa
2. Wayang Kulit Wong Purwa
3. Wayang Kulit Sapu Legel
4. Wayang Kulit Lemah
5. Wayang Kulit Calon Arang
6. Wayang Wong Purwa

Wayang kulit Purwa Bali bercerita tentang “Mahabarata dan Ramayana”, dan dipergelarkan pada hari Raya agama Hindu serta festival-festival. Wayang Sapu Legel dipergunakan untuk upacara ritus kehidupan manusia seperti lahirnya bayi, lahirnya Hyang Kumara, dll. Wayang Lemah dipergunakan untuk upacara Dewa Yadnya, yang mengambil lakon bersifat filsafat seperti cerita Dewa Ruci. Wayang kulit Bali yang dimiliki Museum Wayang adalah wayang kulit Purwa yang dibuat tahun 1969 dan wayang kulit Calon Arang.



1. Wayang di Bali adalah merupakan suatu kesenian yang sakral. Ia merupakan kesenian yang sakral oleh karena tontonan wayang di Bali sering mengandung ajaran philosophis kehinduan yang paling hakiki. Penontonnya dianggap berasal dari tiga alam (alam para dewa, alam manusia, dan alam bawah).

2. Kehadiran wayang juga sering memaknai ritual-ritual masyarakat Bali mulai dari masa mengandung, hingga ritus perkawinan. Upacara keagamaan yang bertujuan menstabilkan keharmonisan tiga alam itu seringkali menggunakan wayang sebagai sarananya. 

3. Sebagai kesenian yang sakral maka di Bali dilakukan pensucian terhadap wayang- wayangnya, dalang, gender (gamelan), dan penabuh-penabuhnya. Begitu pula sebelum pertunjukkan maka akan dilakukan upacara pesucian terlebih dahulu.

Sumber :
  • http://www.museumwayang.com/Wayang%20Kulit%20Bali.html
  • http://www.seasite.niu.edu/indonesian/Wayang/contents/wayangbali.htm

1 komentar:

Next Prev home